jam

Rabu, 25 Februari 2015

differential gardan

Kalau Anda ingat waktu SMA sebagian besar murid tidak senang dengan pelajaran differential khususnya yang tamat pada tahun enam puluhan. Kalau tidak hobi terhadap mata pelajar­an ini pasti mendapat angkah merah. Salah satu bagian dari mobil juga bernama diffrential yang oleh montir dinamai gardan. Kerewe­lan pada bagian ini biasanya dikatakan "gardan bunyi" atau "gardan rontok". Bagian mobil ini memang termasuk paling sulit khususnya menyangkut prosedur penyetelan gigi gardan yang terdiri dari ring gear dan drive pinion. Penyetelan pada bagian ini harus menggunakan alat-alat pengukur seperti timbangan dan cat. Berapa berat gesekan putaran sesuatu bagian setelah dikeraskan dengan kunci juga dalam ukuran kekerasan berapa besar Kg/cm2. Kalau sudah menyangkut penyetelan kedua bagian ini penulis sarankan untuk dikerjakan saja pada bengkel- bengkel dealer atau montir yang sudah berpengalaman dengan catatan mempunyai peralatan lengkap.Permulaan penulis terjun ke bidang perbengkelan mobil yang pertama diuji adalah pekerjaan ini. Gardan dari sebuah Hi Ace yang sudah berulang kali dibawa keluar bengkel, diperintahkan untuk diatasi. Upaya apapun yang dipakai selalu gagal dan ini lebih mempertegas bahwa gardan yang sudah bunyi tidak mungkin bisa diperbaiki lagi. Bagi kita yang penting adalah mengetatahui apa sebenarnya yang menyebabkan sampai gardan rusak. Berikut ini beberapa saran dan petunjuk, perhatikan gambar:
1. Real Axle Housing, bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya dibagian roda belakang, khusunya pada mobil muatan atau minibus. Pada mini bus jarang ditemukan bagian ini bengkok, kalaupn terjadi bengkok maka hal itu disebabkan oleh tabrakan. Pada truk sering ditemukan bagian ini bengkak. Hal ini disebabkan oleh muatan yang melebihi kapasitan. Bengkoknya bagian ini akan merusak as roda bahkan berusak pula gigi gardan. Untuk menghindari hal ini maka dalam memberikan muatan pada mobil harus memperhatikan kondisi per balakang. Kalau per sampai menyentuh menyentuh differential housing, resiko bengkok sangat besar.

2 dan 4. Gasket. Sebagai bagian untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian ini juga penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna yang buntutnya kerusa­kan pada gigi gardan. Gunakan gasket standard atau kertas gambar, jangan menggunakan karton tebal.

3. Differntial Carrier. Gigi differential dipasangkan pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru bagian ini dilepaskan dari differential housing. Setelah dibersihkan dari sisa-sisa oli lalu dipasangkan pada tanggem. Untuk membongkar dan menyetel bagian ini perlu petunjuk khusus.
5. Differential Ring Gear and Drive Pinion gear Kit. Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup dengan mengganti bagian-bagian ini. Pada beberapa merk mobil banyak barang tiruan. Harganya selisih jauh. Walaupun tidak semua barang tiruan itu buruk namun Anda perlu berhati- hati untuk membeli kit ini. Repotnya pula umumnya toko tidak mau menerima kembali gigi yang sudah dicoba, walaupun pada penyetelan masih bunyi. Maka lebih baik membeli yang orisinil. Untuk lebih aman lagi, kendaraan Anda bawah ke bengkel dealer karena mereka akan memasangkan yang orisinil dan memberikan jaminan untuk suatu jangka waktu atau kilometer tertentu. Karena harga kit differential itu mahal maka sangat disarankan untuk tidak mudah memutuskan untuk membongkar kalau mendengar suatu gejala bunyi. Untuk memastikan lebih baik Anda mencoba dengan menjalankan mobil pada jalan datar. Pada kecepatan 40 samapi 80 kilometer/jam, perhatikan; kalau gigi gardan rusak maka pada setiap menambah kecepatan ada bunyi dan waktu melepaskan pedal gas model bunyi pertama hilang dan muncul model bunyi kedua. Bunyi juga bisa disebabkan oleh rusaknya bearing roda dan permukaan ban. Bunyi yang ditimbulkan oleh kedua bagian ini lain dan sangat jelas pada saat kecepatan 80 sampai 100 km/jam gigi transmisi Anda freekan.

Sangatlah penting sebelum membongkar bagian ini, mengadakan penelitian yang saksama. Kurangnya pengalaman bisa mengakibatkan usaha perbaikan tidak menemui hasil yang diinginkan. Maka pemeriksaan penyebab bunyi seperti ban dan bearing roda serta bunyi knalpot perlu diteliti satu persatu. Melanjuti tulisan minggu lalu tentang judul ini maka kita perhatikan kembali urutan gambar minggu lalu.

6. Bagian dari differetian carrier ini untuk mengancing salah sisi dari bearing ring gear. Ulir pada bagian ini memudahkan mintir menyetel bidang singgung dengan drive pinion. Hasil penyetelan dari bagian ini tidak bisa langsung jadi karena kalau tampak bidang yang bersinggungan tidak baik maka penyetelan harus diulangi dari pertama lagi yaitu melepaskan drive shaft. Ini hanya sekedar suatu gambaran singkat rumitnya penyetelan differ­ential mobil.

7. Kedua bearing yang mengancing drive shaft ini harus diganti kalau waktu membongkar tampak ada titik- titik hitam atau sudah berwarna kehitaman karena dengan tetap menggunakan bearing seper­ti ini hasil penyetelan yang sudah baik akan berubah menjadi kendor lagi dan mempercepat keausan bahan bearing, akibatnya akan membuat drive shaft maju dan mundur dan merusak bidang singgung antara ring gear dengan drive gear.

8. Oil seal yang terletak di bagian ujung dari dari differential housing ini berfunggi mencegah agar oli tidak habis. Kalau Anda menemukan di sekitas bagian ini ada basah akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru. Lepaskan propeler shaft dan kendurkan mur yang mengancing drive gear. Untuk melepaskan mur ini harus menggunkan kunci momen. Perhatikan untuk sampai bisa kendur membutuhkan momen berapa kg/cm2. Hal ini penting untuk waktu pemasangan kembali. Kekerasannya harus sama. Karena beda besarnya maka kekerasan pengancingannyapun berbeda. Kalau Anda ragu-ragu sebaiknya bertanya ke dealer merk mobil tersebut.Memesangkan seal ini harus duduk dengan baik dan rata. Bersihkan differential carrier sehingga waktu seal masuk tidak terjadi kebocoran. Boleh juga menggunakan sedikit cairan gasket pada sisi luar dari seal. Pada mobil yang sudah tua, bisa terjadi bahwa walaupun prosedur pemasangan sudah betul tetapi oli tetap bocor. Selanjutnya perlu memperhatikan Universal Joint Flange.

9. Universal joint flange ini adalah bagian yang meneruskan putaran propeler shaft ke differential disampinng itu ia juga berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar. Bagian ini selalu berputar sesuai dengan putaran proper shaft. Walaupun terbuat dari baja ia juga aus termakan oleh seal yang terpasang pada ujung differential carrier. Hal inilah yang menyebabkan oli terus keluar walaupun sudah mengganti dengan seal baru. Untuk mengatasi kondisi seperti ini biasanya montir melepaskan per yang ada pada seal dan mambuatnya menjadi lebih pendek. Sepintas lalu bisa mengatasi tetapi tidak tuntas, karena karet dipaksa menyesuikan dengan bagian yang sudah menyecil. Tindakan yang paling aman tentu dengan mengganti flange baru. Penulis menyrankan lakukan 2 tindakan: Pertama, seal baru pemasangannya tidak tepat pada dudukan seal yang lama. Artinya digeser maju atau mundur sekitar 1 mm. Kedua sisi dalam flange dibuat lebih pendek 1 mm juga atau menempatkan satu ring baja setebal 1 mm (harus ring baja) pada ujung dalam. Tindakan ini juga dimaksudkan untuk menggeser bidang yang sudah aus tidak lagi bersinggungan dengan seal. Dengan tindakan ini hasilnya lebih bagus.

10. Differential pinion atau montir menyebutnya gigi satelit. Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan kanan bisa saling menyesuikan diri. Roda pada sisi sudud dalam harus lebih lambat putarannya dibandingkan dengan putaran bagian luar. Keausan pada gigi ini biasanya menimbulkan gejala pada saat mobil mau berangkat atau pada saat berjalan kalau mau menambah kecepatan atau memperlambat ada bunyi akibat kelonggaran. Ini bisa disebabkan oleh ausnya as pinion atau specer. Montir biasanya mengatasi dengan mengganti as baru dan memberi lapis lebih tebal pada side gearnya.

11. Mur pengancing drive shaft ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan. Kalau mur ini kendor akan menga­kibatkan drive shaft bergerak maju dan mundur. Akibat dari gerak­na ini maka terjadilah perubahan bidang singgungan pada ring gear dengan drive shaft. Mula- mula akan terjadi bunyi dengung dan suatu saat bahkan gigi- gigi di dalam differential bisa rontok.Sangat dianjurkan pada truck besar setiap 3 sampai 6 bulan memer­iksa kekerasan mur ini dan setiap tahun pada kendaraan ringan. Differntial yang terawat dengan baik bisa bertahan sampai lama dengan sendirinya tidak perlu menguras kantong Anda.

cara bongkar pasang gardan

1.1.  Tahap Persiapan 
a)    Tata Tertib Dunia Usaha
v  Berdisiplin, jujur dan tanggungjawab
v  Menggunakan pakaian praktik
v  Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
v  Menjaga kebersihan tempat kerja
v  Sebelum melakukan pembongkaran, tandai komponen agar tidak terluka
v  Bekerja sesuai dengan prosedur

b)   Keselamatan Kerja
v  Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
v  Melakukan pelepasan, pengujian, dan penggantian komponen
v  Memperhatikan intruksi yang di sampaikan guru/ instruktur
v  Setelah selesai bereskan alat-alat yang telah digunakan

c)    Persiapan Alat dan Bahan
v  Unit gardan
v  Kunci ring
v  Kunci sock
v  Palu
v  Obeng
v  Pipa
v  Balok

1.2.  Tahap Pelaksanaan
a.    Pembongkaran :
v  Angkutan kendaraan
v  Mengeluarkan oli pelumas aksel
v  Melepas poros penggerak
clip_image002
Gambar 4.1 Melepas Poros Penggerak

v  Melepas roda dan tromol
clip_image004
Gambar 4.2 Melepas Tromol

v  Melepas poros-poros penggerak aksel
a)    Melepas bagian-bagian yang menghilangkan keluarnya poros penggerak aksel.
b)   Melepas mur penahan poros penggerak aksel.
c)    Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur
d)   Lepas mur dan turunkan penggerak aksel dan dudukannya.
Perhatian : Jika sulit lepas gunakan obeng atau pahat hingga merusakkan paking/ permukaan dudukan.

v  Membongkar penggerak aksel
a)    Sebelum dibongkar telebih dahulu periksa/ mengukur celah kebebasan kontak gigi pinion dengan gigi korona.
b)   Beri tanda pada tutup bantalan.
c)    Lepas plat pengunci buat penyetel.
d)   Lepas baut pengikat tutup bantalan.
e)    Angkat keluar rumah differensial

clip_image005
Gambar 4.3 Membongkar Pembongkar Aksel
Perhatian : Baut penyetel, cicin bantalan bagian kiri dan kanan tidak boleh tertukar / beri tanda

v  Mengukur tinggi pinion dengan mistar dalam ukuran ini penting untuk control dalam pemasangan agar pinion dapat dipasang dengan baik / seperti semula.
v  Membongkar rumah differensial.
v  Melepas bantalan rumah differensial dan beri tanda / bantalan tidak boleh tertukar
v  Beri tanda lepas baut pengikat gigi
v  Korona sedikit demi sedikit dan menyilang
v  Melepas gigi korona ( jangan memukul di satu tempat hingga lepas)!
v  Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet
v  Mengeluarkan gigi planet dan gigi satelit, susun sesuai pemasangan hingga tak terjadi kesalahan

b.   Membongkar/ Melepas Poros Ponion:
v Bebaskan pasak pengunci, lepas mur pengikat poros kemudian gunakan baler untuk melepas sil poros ponion
v Melepas bantalan poros ponion, perhatian kedudukan poros harus tegak lurus terhadap alat pres, perhatian cincin pembatas pada bantalan jangan sampai hilang
v clip_image007clip_image009Lepas cicin bantalan poros ponion perhatian saat mengepres batang penumbuk harus tegak lurus jangan menghilangkan cicin pembatas bila ada.






Gambar 4.4. Membongkar/ Melepas Poros Ponion
c.    Pemeriksaan
v Bersih semua penggerak aksel yang telah dibongkar
v Bagian pasak mur pengikat flens
v Kebebasan radial flens terhadap poros pinion
v Setiap overhaul penggerak aksel sil poros pinion harus diganti baru
v Keausan / permukaan kedudukan bantalan poros pinion
v Keausan dudukan bantalan poros pinion
v Keausan permukaan gerak bantalan
v Keausan duduk bantalan rumah differensial
v Keausan poros gigi planet
v Keausan gigi planet dan gigi satelit
v Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti
v Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit
clip_image011
Gambar 4.5 Komponen-komponen Gardan


d.   Pemasangan
v Memberikan oli pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan dipasang
v Setiap pekerjaan overhaulsil dan paking diganti baru
v Dalam tahap-tahap pemasangan tanda harus kembali pada posisi semula

e.    Poros pinion
v Memasang cincin luar bantalan poros pinion
v Memasang sil poros pinion
v Memasang bantalan poros pinion dengan ring pembatas sisi miring menghadap ke gigi pinion
v Memasang poros pinion dengan pengencangan 130-200 Nm, dan jangan lupa memasang pipa pembatas control momen putar poros, jika
v Memakai :Pipa pembatas baru 0,7-1,5 Nm, pipa pembatas lama 0,5 Nm
v Mengukur / control pinion harus sama dengan semula
clip_image013
Gambar 4.6 Komponen-komponen Gardan

f.     Differensial
v Perhatikan pemasangan ring pembatas bagian yang terdapat alur oli mengahadap ke gigi planet dan satelit
v Memasang gigi differensial, control celah antara gigi planet dengan rumah differensial : 0,1 - 0,2 mm dan gigi-gigi harus dapat berputar halus
v Memasang gigi korona dengan dipanaskan terlebih terdahulu, momen pengencangan 70-80 Nm.
Perhatikan ! jangan lupa pengunci baut harus terpasang
v Sebelum dipasang tutup bantalan, baut penyetel harus dapat berputar dengan baik
v Pasang tutup bantalan dan keraskan buat pengikat 2/3 dari moment pengerasan
v Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi ponion 0,5-0,02 mm atau dilihat di buku data
v Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan moment pengencangan 70-90 Nm.kontrol pre-load keseluruhan = 1,7-2,5 Nm
v Control keolengan pada gigi korona 0,07-0,03 mm
v Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna / spidol non permanen pada gigi korona kemudian di putar hingga tampak bekas kontak permukaan gigi
v Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi korona
v Memasang plat pengunci baut penyetel
clip_image015
Gambar 4.7 Differensial (Gardan)
g.    Memasang Penggerak Aksel
v Bersihkan permukaan dudukan penggerak aksel
v Bersihkan aksel biasanya pada bagian bawah terdapat bram
v Pasang penggerak aksel, jangan lupa paking momen pengerasaan 16-22.Nm
v Pasang poros aksel
v Pasang poros penggerak aksel dan memeriksa kebebasan aksial poros
v Mengisi oli penggerak aksel SAE 90 (Hipoid-oli)
clip_image017
Gambar 4.8 pemasangan
1.3.  Tahap pengujian
Setelah pengerjaan selesai uji keberhasilan. Gardan diuji oleh pembimbing, yang tadinya rusak menjadi baik. Tertanya setelah melakukan perbaikan hasilnya memuaskan.

cara merawat rem cakram

Cara Merawat dan Memperbaiki Rem Cakram | Otomotif Cyber Kazuya Sistem pengereman mobil menggunakan cakram sekarang sudah lazim digunakan di roda depan agar pengereman lebih presisi. Adapun di roda belakang kebanyakan mobil umumnya masih menggunakan rem Drum / tromool, hanya mobil – mobil mewah yang menggunakan rem cakram di bagian depan dan belakang rodanya.
Rem cakram banyak digunakan di samping rem tromol. Rem cakram terdiri atas komponen-komponen utama sebagai berikut:
  • Cakram
  • Piston
  • Kanvas rem

Cakram rem dipasangkan pada poros roda yang dapat berputar di antara kanvas rem. Jika terjadi pengereman maka tekanan hidrolis dari silinder master akan menekan piston, dan piston mendorong kanvas rem untuk menekan cakram sehingga terjadi gesekan dan pengereman.
Beberapa model rem cakram
  • Floating disc - Pada model ini cakram akan bergeser ke salah satu sisi ketika terjadi pengereman, sehingga model ini tidak efektif.
  • Fixed caliper - Model fixed caliper mempunyai dua piston yang terletak di antara kedua sisi cakram. Jika terjadi pengereman piston akan mencekam cakram dengan sama besar.
  • Floating caliper - Pada model ini kanvas rem akan terbawa oleh caliper untuk menekan cakram apabila terjadi pengereman.
  • Sliding caliper - Model ini adalah penyempurnaan dari tiga model tersebut di atas, caliper yang mempunyai dua piston mendorong keluar kanvas rem ke salah satu sisi, tetapi pada saat yang sama juga mendorong kanvas rem ke arah yang berlawanan sehingga penekanan dapat merata dengan tenaga pengereman yang kecil.

Keuntungan rem cakram dibandingkan rem tromol
  1. Tidak menimbulkan bunyi.
  2. Kerenggangan kanvas rem tidak berubah karena pengaruh panas.
  3. Kontruksi sederhana sehingga mudah melayaninya.

Kerugian rem cakram dibandingkan dengan rem tromol
  1. Mahal.
  2. Peka terhadap kotoran karena tidak tertutup.
  3. Memerlukan tekanan fluida yang tinggi.

Pemeriksaan, penyetelan, dan perawatan
  1. Dongkrak mobil. Pasang penyangga khusus agar keselamatan kerja terjamin.
  2. Lepas roda-roda pada rem piringan yang akan diperbaiki.
  3. Tarik pen penahan dengan tang. Jika terlalu keras bisa dipukul atau didorong dengan ujung obeng. Agar lebih mudah lepas sebaiknya diberi pelumas terlebih dahulu.
  4. Jepit blok rem dengan tang, putar cakram dengan tangan kemudian tarik.
  5. Bersihkan piston dengan kain dan minyak rem kemudian didorong kembali ke dalam silinder.
  6. Lepas kanvas rem dan periksa kondisinya. Jika sudah terlalu tipis atau rusak maka seharusnya diganti.
  7. Buka kaliper dengan melepas pipa dan setelah itu buka bautnya.
  8. Lepaskan pelindung. Keluarkan piston dengan hati-hati agar jangan sampai tergores.
  9. Periksa kondisi piston mungkin aus, tergores, berkarat, atau kotoran. Bersihkan dengan ampelas halus.
  10. Keluarkan ring sil dengan hati-hati agar alurnya tidak rusak. Ganti ring sil dengan yang baru.
  11. Periksa bagian dalam piston dari kemungkinan rusak, aus, atau berkarat. Sebelum dipasang, piston harus sudah dilumasi. Jangan memasang piston secara paksa. Jika cara memasangnya tepat maka piston akan masuk dengan mudah.
  12. Pasang pelindung dengan hati-hati pada alurnya. Setelah itu pasang ringnya kembali.
  13. Buang udara palsu yang ada pada saluran minyak rem agar rem bisa bekerja dengan baik.

Untuk membuang udara yang ada pada saluran rem cakram pada dasarnya sama dengan pada rem tromol. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pada saluran minyak ke rem cakram terdapat klep satu arah yang berguna untuk menjaga agar bantalan rem cakram tidak terbalik terlalu jauh ketika pedal rem tidak ditekan. Pada seat membuang udara palsu dari sistem rem maka klep ini harus terbuka. Untuk itu bisa dilakukan dengan menahannya dengan dengan alat yang sederhana asalkan dapat menjamin valve stem. Dengan cara ini klep tersebut akan tetap terbuka sekalipun pedal rem dilepas (tidak ditekan).
Pembuangan udara palsu dilakukan dengan cara seperti pada rem tromol, yaitu dengan mengocok pedal rem dan mengendorkan baut pelepas udara (nipel) yang ada pada setiap silinder roda. Apabila pada silinder master juga terdapat baut pelepas udara (nipel), pembuangan udara yang terjebak pada silinder master juga dapat dilakukan lewat baut pelepas udara.

Cara Mengganti Kampas Rem Cakram
Salah satu komponen yang termasuk bergerak cepat di dunia bengkel, harganya cukup murah, serta tersedia variasi mutu, dari mulai Kw1 sampai dengan Kw3, buatan Indonesia, Jepang, atau cina adalah kampas rem atau brake pad.
komponen rem cakram
Jika anda ingin coba – coba mengganti kampas rem cakram sendiri, berikut ini panduanya :
  1. Beli kampas rem cakram yang cocok untuk mobil anda, jika anda ingin menggunakan rem cakram yang dibuat oleh pabrikan lain, pastikan cocok untuk jenis mobil anda. Pada umumnya semakin mahal harga kampas rem ini, umur pemakaianya semakin lama. Pilihlah kampas rem yang cocok karena ada kampas rem untuk relly yang lebih mahal, tapi sebenarnya membutuhkan rotor yang khusus. Jika diaplikasikan di mobil biasa tanpa mengganti rotor, akan memakan rotor, membuat rotor atau disc anda cepat rusak.
  2. Pastikan mobil anda dalam kondisi dingin, jika mobil baru saja digunakan, maka kondisi rotor, kaliper ( orang bengkel sering menyebutnya kepala babi ), dan kampas rem akan sangat panas, dan tangan anda bisa melepuh jika memegangnya.
  3. Siapkan dongkrak, lalu cari posisi  ungkit yang aman dan stabil. Lalu dongkrak hingga roda terangkat sedikit.
  4. Lepas baut pemegang roda ke ulir yang digunakan untuk memasang roda. Anda bisa menggunakan kunci roda atau ring yang sesuai dengan ukuran baut tersebut. Kunci roda ini biasanya sudah disediakan oleh mobil, plus dengan dongkrak saat anda membeli mobil.
  5. Lepaskan roda, maka akan terlihat pemandangan rotor dan kaliper.
  6. Jika ban agak sulit untuk dilepas, coba tendang pelan – pelan pakai kaki, sampai bergerak. Setelah lepas bersihkan dudukan untuk memasang bersihkan juga permukaan rotor dan bagian belakang roda.
  7. Rotor di rem cakram mobil tidaklah pejal, bagian tengahnya ada lubangnya. Ini untuk pembuangan panas agar rotor yang sedang bekerja bisa dibuang panasnya. Selain itu, supaya rotor tetap ringan dan tidak terlalu berat.
  8. Untuk mengecek kondisi kampas rem habis atau tidak, anda bisa melihat lubang di trengah kaliper apakah kampas rem masih ada atau tidak.
  9. Lepaskan baut kaliper, tiap mobil memiliki letak baut kaliper yang berbeda – beda, dan yang posisinya yang berbeda pula.
  10. Buka kaliper, cara membukanya juga berbeda tergantung kepada tipe kaliper mobil, apakah one plece, two plece atau yang kompleks. Beberapa kaliper tidak perlu dilepas total, sementara yang lain perlu dilepas total. Untuk yang dilepas total pastikan anda meletakanya dengan benar, dan tidak menggantung di kabel rem saja.
  11. Anda bisa melihat adanya kampas rem yang menempel di bagian rotor, sementara di kaliper terlihat ada piston untuk menekan kampas rem cakram ini.
  12. Ambil kampas rem yang sudah lama, siapkan kampas rem yang baru.
  13. Tiap kampas rem biasanya sudah memiliki indikator di ujungnya untuk menunjukan apabila kampas rem sudah tipis. Indikator ini jika menyentuh rotor akan bebunyi berdecit. Jika rem berdecit, itu artinya kampas rem hampir habis dan anda harus segera menggantinya.
  14. Letakan 2 kampas rem didudukanya.
  15. Jangan langsung dipasangkan, karena tidak akan bisa . piston di kaliper sudah melar karena sebelumnya  menggunakan kampas rem yang tipis.
  16. Untuk mengembalikan piston sulit dilakukan dengan tangan, cobalah dengan menggunakan klem penjepit. Kemudian tekan piston sampai ke posisi yang diinginkan.
  17. Setelah silinder piston masuk kembali, kencangkan atau pasang kembali kaliper ke dudukanya. Caranya sama seperti sebelumnbya.
  18. Pasang kembali roda, cara memasangnya sama seperti cara melepasnya, yaitu dengan memasang baut dengan posisi silang. Kanan atas, kiri bawah, kiri atas dan kanan bawah.
  19. Turunkan dongkrak, starter mobil anda dan pastikan bahwa kendaraan sedang netral. Tekan rem untuk membuat piston kaliper duduk dengan nyaman di posisi barunya.
  20. Jalankan mobil dan coba rem, apakah sudah pakem dan tidak ada suara – suara aneh.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Skull Belt Buckles